Sunday 27 February 2011

Grey Radiance-Morning 1

Jauh sebelum langit berwarna gelap pada malam  hari, biru terang pada siang hari, ataupun berwarna kemerahan saat sore hari, dia telah ada.Ia, yang bahkan lebih berbahaya dari siapa pun, yang  tersembunyi dibalik tebalnya kabut. Jangan pernah mencari gara-gara dengannya, ia berbahaya, sekali lagi ku beritahukan kepadamu-sebelum terlambat, ia berbahaya.

KEBENCIAN... jangan kau dekati!
-Pagi hari

Sungguh pagi ini langit bahkan lebih cerah dari hari-hari sebelumnya, tapi tetap tidak panas. Vinera Blooms berjalan dengan tas punggung berat dibahunya. Sambil bersungut-sungut, ia berjalan menuju timur, East Junior High, tempatnya bersekolah. "Pagi Vine!" sapa seorang temannya yang tak asing lagi bagi Vinera, Jeanne Milan, temannya. Venera yang sejak tadi menggantungkan kepalanya mengikuti gaya tarik gravitasi mengangkat kepalanya sambil berkata, "oh, hai Jeanne, pagi yang cerah, no?" Jeanne yang ceria segera bergabung dengan Vinera, mereka ngobrol sambil berjalan ke sekolah.

Sesampainnya di sekolah, rupanya sudah ramai, banyak anak hilir mudik di halaman depan, atau yang bermain basket di lapangan. Vinera tak peduli, ia diam sambil menatap jalan setapak abu-abu. "Pagi Nona Blooms, Nona Milan, masih agak lembek rupanya. Mari ikut aku, aku punya beberapa kue kering dan beberapa tugas untukmu. Hari ini kau sedang piket 'kan sayang? Dan, Jeanne sayang, kupinjam Vinera sebentar" Nona Halley Terron, guru kelas sains tercinta yang cantik dan mengasyikkan menyapa Vinera yang sedari tadi masih 'abu-abu'. Jeanne tersenyum pada Nona Terron, "oh, pagi juga Nona Terron. Tentu saja kau boleh membawa Blooms," lalu Jeanne berlalu pergi "Oh, tentu Nona Terron, dengan senang hati," Vinera memaksakan senyumnya. Nona Terron yang rupanya menyadari senyum palsu Vinera merespon, "ah, jangan pernah jadi orang munafik, Blooms. Jika kau tidak mau tersenyum, tak perlu kau tersenyum, ayo ikut aku ke kantor."

Seorang gadis, perawakannya kecil, matanya abu-abu cerah. Wajahnya abu-abu, sepintas, wajahnya sama dengan Vinera Blooms. Nona Terron tersenyum manis kepada keduanya, "ah, ya. Vinera Blooms, kenalkan, Avelyn Crowns. Aku tebak, kalian akan jadi teman yang sangat baik. Avelyn akan belajar di kelasmu mulai hari ini, yang baik padanya ya?"

Vinera tersenyum pahit, Crowns membalas senyum Vinera dengan cara yang sama. Lalu mereka berdua tertawa. Nona Terron ikut tersenyum,"nah sekarang, ke kelaslah, sepuluh menit lagi jam sembilan. Dan kue, ada yang mau bawa?" Keduanya menggeleng. Dan meninggalkan kantor Nona Terron yang berada di lab sains. Setelah memasuki jalan setapak, Crowns mulai berbicara, "Aku Avelyn Kenneth Crowns. Mau kah kau berteman denganku?" Vinera awalnya mengernyitkan dahi, menatap ke dalam mata Avelyn lalu berkata, "yah, tentu. Selain Jeanne Milan, aku tak punya teman. Well, ngomong-ngomong aku Vinera Blooms. Senang berkenalan denganmu, Crowns"

Mereka tertawa sambil ngobrol dengan seru  sampai kelas dimulai.